Jakarta, 29 September (NusantaraBaru) – Sebuah pertemuan penting yang menggabungkan kepedulian terhadap sejarah, budaya, dan lingkungan digelar oleh Yayasan Suku Pakpak Nusantara di Restoran Megaria Menteng, Jakarta Pusat.
Farel Edward Lingga, Ketua Umum Yayasan Suku Pakpak Nusantara dan Ketua Asosiasi Pilantropi dan Penggalangan Dana Indonesia (APPI), memimpin acara yang membahas sejumlah topik krusial, termasuk pengusulan gelar Pahlawan Nasional dan pelestarian hutan adat.
Pertemuan ini dihadiri oleh berbagai tokoh masyarakat Pakpak, termasuk Anna Sinamo dan Arta Sinamo, serta Robinson Togap Siagian, wartawan senior dan Ketua Umum Badan Persatuan Batak Indonesia (BPBI).
Mereka bersama-sama berkomitmen untuk memajukan tokoh pejuang kemerdekaan dari Suku Pakpak Silima Suak sebagai Pahlawan Nasional, yang akan diumumkan pada Hari Pahlawan Nasional 9 November 2024 di Gedung Joeang, Menteng.
Sejarah dalam Sorotan: Pengusulan Pahlawan Nasional
Anna Sinamo, seorang Master Sejarah dari Universitas Diponegoro, mengungkapkan tekadnya untuk mengajukan makalah ilmiah terkait sosok pejuang dari Suku Pakpak Silima Suak.
Kami yakin bahwa perjuangan tokoh-tokoh dari suku kami layak diakui secara nasional, ucapnya tegas.
Tokoh-tokoh tersebut tidak hanya berjuang melawan penjajah, tetapi juga menjadi pelindung budaya dan tanah adat.
Pelestarian Hutan Adat: Penjaga Warisan Alam
Selain pengusulan Pahlawan Nasional, pertemuan ini juga menyoroti ancaman terhadap hutan adat yang selama ini menjadi bagian dari identitas Suku Pakpak.
Farel Lingga menyuarakan kekhawatiran akan kerusakan hutan akibat aktivitas ilegal.
Saya khawatir hutan adat kita akan hilang, seperti yang terjadi pada hutan adat Suku Karo, ujarnya.
Dia menegaskan perlunya dukungan pemerintah dalam melindungi hutan tersebut, bahkan berencana mengajukan permintaan langsung kepada Presiden RI Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming.
Robinson Togap Siagian menambahkan bahwa hutan adat Suku Pakpak Silima Suak, yang dulu menjadi tempat perlawanan terhadap kolonialisme, telah diakui sebagai Hutan Raya Nasional pada masa Orde Baru.
Namun, upaya pelestarian hutan ini masih terus berlanjut agar tidak hilang dimakan zaman.
Hari Pahlawan Nasional 2024: Momen Bersejarah
Acara puncak pada Hari Pahlawan Nasional diperkirakan akan dihadiri oleh pejabat tinggi negara, termasuk Menteri Sosial RI dan Gubernur Sumatera Utara, dengan kehadiran sekitar 100 orang.
Dr. HP Panggabean dan sejumlah sesepuh dari berbagai suku juga dijadwalkan memberikan penghargaan simbolis kepada para pemimpin bangsa yang berjasa.
Berita ini akan disebarkan melalui jaringan media sosial dan beberapa media online ternama, memastikan bahwa semangat juang dan pelestarian warisan budaya Suku Pakpak Silima Suak tetap hidup di hati generasi penerus.
Dengan semangat persatuan dan kesadaran akan pentingnya melindungi sejarah serta lingkungan, pertemuan ini menjadi bukti bahwa perjuangan bangsa tidak hanya melawan penjajahan, tetapi juga melawan ancaman terhadap alam dan budaya yang diwariskan nenek moyang kita. ***