(NusantaraBaru) – Mengawali tahun 2025, Heavenly Culture, World Peace, Restoration of Light (HWPL), sebuah organisasi perdamaian internasional yang terdaftar di PBB, sukses mengadakan konferensi internasional bertema Interfaith Harmony pada 3 Januari 2025.
Acara ini berlangsung secara daring melalui Zoom dan diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai latar belakang.
Sebagai organisasi yang tergabung dalam UN Economic and Social Council (ECOSOC) dan UN Department of Global Communication (DGC), HWPL memiliki tiga inisiatif utama: Hukum Internasional untuk Perdamaian, Harmoni Lintas Iman, dan Edukasi Perdamaian.
Ketiga fokus ini menjadi landasan utama bagi HWPL dalam menggalakkan perdamaian global.
Peserta dari Berbagai Kalangan
Konferensi ini menghadirkan para pemimpin lintas agama, tokoh masyarakat, serta anggota Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).
Di antaranya adalah Bore Kim dari Korea, yang memberikan pandangan mendalam tentang pentingnya dialog lintas iman, serta Abdul Rahim Yunus, seorang aktivis perdamaian yang juga menjabat sebagai koordinator perguruan tinggi keagamaan Islam swasta di Indonesia Timur dan anggota FKUB Sulawesi Selatan.
Kehadiran mereka memberikan perspektif berharga tentang bagaimana harmoni lintas agama dapat diwujudkan di Indonesia, negara dengan keberagaman budaya dan agama yang luar biasa.
Seruan untuk Menjadi Peace Maker
Sebagai penutup acara, partisipan diajak untuk berkomitmen menjadi Peace Maker, yaitu individu yang berkontribusi aktif dalam menjaga perdamaian di lingkungannya masing-masing.
Ajakan ini disambut antusias oleh para peserta, yang merasa terinspirasi untuk menerapkan nilai-nilai perdamaian dalam kehidupan sehari-hari.
Konferensi ini menunjukkan bahwa dialog lintas iman merupakan langkah penting untuk menciptakan dunia yang lebih damai, sekaligus memperkuat peran Indonesia sebagai model keberagaman yang harmonis. ***