Donggala, 30 September (NusantaraBaru) – Pada Minggu, 29 September 2024, sekitar pukul 23.36 WITA, wilayah Tompe, Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah, diguncang gempa bumi tektonik berkekuatan M 3.9.
Berdasarkan analisis BMKG, episenter gempa terletak di koordinat 0.21 LS dan 119.82 BT, tepatnya di darat, sekitar 17 km di utara Alindau, pada kedalaman sangat dangkal, hanya 2 km.
Gempa bumi ini dipicu oleh aktivitas Sesar Tambu yang memang dikenal aktif di wilayah tersebut.
Dengan kedalaman yang sangat dangkal, getaran gempa terasa cukup nyata di permukaan, meskipun kekuatannya relatif kecil.
Dampak di Lapangan Masyarakat di wilayah Sirenja merasakan getaran gempa pada skala II-III MMI (Modified Mercalli Intensity), di mana guncangan dirasakan oleh orang-orang di dalam rumah, mirip dengan getaran yang ditimbulkan oleh truk besar yang melintas.
Meskipun terasa cukup jelas, gempa ini tidak menyebabkan kerusakan berarti, dan tidak ada laporan korban jiwa maupun kerugian material.
Tidak Berpotensi Tsunami Kabar baiknya, gempa bumi ini dipastikan tidak berpotensi tsunami.
Hasil pemodelan BMKG menunjukkan bahwa gempa dengan kedalaman dangkal ini tidak memicu pergerakan air laut yang signifikan.
Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan waspada, tetapi tidak perlu khawatir akan ancaman tsunami.
Gempa Susulan Hingga Senin, 30 September 2024 pukul 00.00 WITA, BMKG belum mencatat adanya gempa susulan yang terjadi di wilayah tersebut.
Namun, masyarakat tetap diharapkan untuk selalu waspada dan mengikuti informasi resmi dari BMKG serta pihak berwenang lainnya.
Kepala Stasiun Geofisika Palu juga menghimbau agar masyarakat selalu siap siaga terhadap gempa bumi, mengingat wilayah Sulawesi Tengah yang berada di jalur seismik aktif.
Tetap pantau informasi terkini dan ikuti arahan dari pihak berwenang untuk menjaga keselamatan bersama. ***