Makassar (NusantaraBaru) – Pengkoordinasian Mahasiswa Utusan GMIT di PM STFT INTIM menggelar ibadah syukur untuk merayakan Hari Ulang Tahun Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) ke-77 dan Reformasi Protestan ke-507.
Acara ini berlangsung khidmat di Kapel Kebangkitan STFT INTIM, Makassar, dan dihadiri oleh 266 mahasiswa GMIT di Makassar bersama sembilan pengurus Sinode GMIT.
Momen ini menjadi wadah kebersamaan dan refleksi bagi keluarga besar GMIT di perantauan.
Para pengurus Sinode GMIT yang hadir meliputi:
1. Sekretaris Majelis Sinode GMIT, Pdt. Lay Abdi K. Wenyi, M.Si.
2. Bendahara Majelis Sinode GMIT, Pnt. Yefta Sanam, S.E, M.M.
3. Ketua Majelis Klasis Kupang Tengah, Pdt. Alfred Waangsir, S.Th, M.Pd.
4. Ketua Majelis Klasis Soe, Pdt. Ketlyn Biaf-Radja, M.Si.
5. Ketua Majelis Klasis Soe Timur, Pdt. Yunius Betty, M.Th.
6. Ketua Majelis Klasis Rote Barat Laut, Pdt. Yohanis Nehemia Lolok, S.Th.
7. Ketua Majelis Klasis Teluk Kabola, Pdt. Octaviana M. Appah, S.Si-Teol.
8. Ketua Majelis Klasis Belu, Pdt. Para Mengi Uly, M.Th.
9. Ketua UPP Teologi Sinode GMIT, Pdt. Melki Joni Ullu, M.Th.
Dengan tema “Merawat Kasih, Merayakan Kebersamaan Sebagai Keluarga Allah” (Ibrani 13:8), acara ini memadukan suasana budaya Nusa Tenggara Timur melalui dress code, dekorasi, dan liturgi ibadah.
Tema ini mengajak peserta untuk bersyukur atas keberadaan diri dan sesama sebagai keluarga Allah yang terus berbagi kasih.
Kotbah dan Pesan Gembala
Dalam kotbahnya, Pdt. Melki Joni Ullu, M.Th, mengutip Amsal 15:33 untuk mengingatkan mahasiswa akan pentingnya kerendahan hati dan takut akan Tuhan di tengah aktivitas akademik.
Ia menegaskan bahwa hikmat yang lahir dari sikap tersebut harus tercermin dalam pelayanan sehari-hari.
Sementara itu, Sekretaris Majelis Sinode GMIT, Pdt. Lay Abdi K. Wenyi, M.Si, menekankan pentingnya berorganisasi sebagai bagian dari trisukses mahasiswa: sukses studi, sukses organisasi, dan sukses cinta.
Ia juga mengajak mahasiswa untuk menghadapi tantangan kepemimpinan lintas budaya, etika komunikasi, dan teknologi komunikasi dengan bijak.
Revitalisasi pendidikan, pengelolaan aset, pemberdayaan ekonomi, dan penguatan ajaran menjadi fokus GMIT ke depan, ungkapnya, sembari menutup pesan gembala dengan kalimat; Ada waktu untuk belajar, ada waktu untuk pelayanan.
Perayaan ini menjadi bukti nyata semangat kebersamaan dan cinta kasih di antara mahasiswa GMIT di Makassar.
Momen ini tidak hanya mempererat tali persaudaraan tetapi juga menginspirasi para mahasiswa untuk terus melayani dengan kasih di tengah tantangan kehidupan.
Inti Sari Suara Gembala GMIT
1. Ucapan Terima Kasih
Perwakilan dari 57 klasis menyampaikan apresiasi atas partisipasi sinode dalam HUT GMIT yang ke-77.
2. Peran STFT Intim
STFT Intim diakui berdampak besar dalam melahirkan kader-kader unggul yang menguasai aspek-aspek penting pelayanan.
3. Trisukses Mahasiswa
Ditekankan pentingnya sukses studi, sukses organisasi, dan sukses cinta sebagai fondasi keberhasilan.
4. Gereja Bertumbuh
GMIT, yang lahir pada 31 Oktober 1947, terus berkembang hingga usia 77 tahun.
Angka 7 yang istimewa bagi Israel menginspirasi pelayanan yang semakin kokoh.
5. Kader Pelayanan
Sinode GMIT berharap mahasiswa STFT Intim siap menerima tongkat estafet pelayanan dengan kualitas dan kapasitas diri yang unggul.
6. Transformasi GMIT
Sejak awal pembentukannya, GMIT berhasil melampaui berbagai sekat dan kini memiliki hampir 2.000 kader yang luar biasa.
7. Fokus Utama GMIT
- Mengelola 670 sekolah.
- Memperkuat SDM, khususnya calon pendeta.
- Menyiapkan sekolah teologi untuk menghadapi bidang pelayanan, termasuk media sosial.
- Revitalisasi aset, perkembangan ekonomi, dan pembahasan pokok-pokok ajaran GMIT.
8. Harapan Masa Depan
Lewat STFT Intim, diharapkan tercipta kader-kader yang siap melayani baik di masa kini maupun mendatang. ***
In Christo Lux Mundi Crescit
(pl)